Hari pertama Ramadhan 1436 H
Hari ini, Rabu - 17 Juni 2015, adalah awal Ramadhan 1436 H.
Saya ingin sekali menjadikan bulan suci ini sebagai bulan istimewa dalam usia 40 tahun ini. Saya niatkan tidak akan tertinggal menjalankan Shalat Tarawih (walaupun sendirian saja di rumah) dan Shalat Tahajud, serta harus membaca Al Qur'an beserta artinya hingga selesai satu juz setiap hari insya Allah.
Hari ini saya mengenakan gamis dipadukan dengan kerudung. Lalu sebelum meninggalkan rumah tadi pagi, saya sempatkan melakukan beberapa rakaat shalat sunnah hanya dengan pakaian ini tanpa perlu mengenakan mukena.
Then suddenly something crossed my mind: This is what I could call as modest clothing.
For Muslim ladies: You might feel being covered enough with loose shirt and pants or midi skirt. But if you still have to wear "mukena" (http://www.muslimclothing.com/womensprayergarments.html) to do five obligatory daily prayers then perhaps you haven't dressed modest enough.
Mukena memang "outer garment" yang khas Indonesia (disebut "telekung" dalam Bahasa Melayu yang digunakan di Pulau Sumatera dan juga negara tetangga Malaysia).
Menurut Wikipedia, konon mukena adalah busana perempuan yang diperkenalkan para wali (mungkin Wali Songo di abad ke-14?) pada saat menyebarkan agama Islam di Nusantara.
Busana tradisional bagi perempuan di beberapa daerah di Indonesia saat itu (bahkan hingga kini) tentunya sebagian besar bermodel "terbuka" (misalnya hanya berkemben atau kebaya tanpa penutup kepala) sehingga tidak memenuhi syarat "menutup aurat" untuk melakukan shalat namun para wali itu sepertinya tidak mengambil "jalan keras" dengan mewajibkan perempuan yang baru memeluk agama Islam untuk seketika mengenakan busana serba tertutup (seperti yang dijalankan di Iran dan Arab Saudi sekarang) setiap kali menjalankan aktivitas sehari-hari seperti berladang, dll. Maka diperkenalkanlah mukena yang menutup seluruh anggota badan kecuali wajah dan telapak tangan untuk memenuhi syariat pada saat melakukan shalat.
Uniknya, berbeda dengan busana serupa di bagian-bagian dunia lain yang penduduknya mayoritas Muslim (disebut "abaya" di Semenanjung Arab dan Afrika Utara, disebut "chador" di Timur Tengah, disebut "hejab" di Asia Selatan), mukena benar-benar hanyalah busana untuk shalat dan biasanya tidak akan dikenakan di luar masjid. Mukena juga jarang sekali dikenakan di luar ruangan seusai melakukan shalat di rumah atau di mushola dalam pusat perbelanjaan, dll. Memang ada saja yang mengenakan mukena di jalan-jalan namun sebatas dalam perjalanan dari/ke rumah ke/dari masjid (misalnya sebelum/sesudah Shalat Hari Raya) tapi mukena lebih dilihat sebagai "busana suci" yang eksklusif hanya dikenakan untuk melakukan shalat.
Setelah berkeliling ke beberapa negara dari Turki sampai Australia, saya perhatikan hampir semua Muslimah mengenakan baju sehari-hari saja pada saat melakukan shalat di masjid (because they've dressed modestly enough anyway). Buat mereka, mungkin, ber-Islam sepenuhnya berarti selalu siap untuk menjalankan shalat lima waktu sehingga selalu berbusana "siap shalat" setiap kali keluar rumah. Beda khan dengan sebagian Muslimah di Indonesia atau Malaysia? CMIIW.
Being modest.
FIRST DAY SUPPLICATION:
Sebelum tidur, saya membuat green tea cake untuk berbuka puasa besok di kantor.
Bahan-bahan dan cara membuatnya: 8 butir telur (2 gelas kecil) dikocok dengan gula pasir (dengan takaran yang sama) ditambah SP hingga mengembang. Masukkan tepung terigu (2,5 gelas kecil) yang sudah diberi baking powder, ditambah 200 gr mentega cair dan pewarna/aroma makanan teh hijau. Tuangkan ke dalam loyang persegi ukuran 22 cm (diolesi mentega dan ditaburi terigu). Panggang dalam oven panas selama 30-40 menit. Hasilnya 32 potong, saya bawa ke kantor sebanyak 24 potong. Enak lhooo...
Labels: Ramadhan
0 Comments:
Post a Comment
<< Home