Saturday, September 19, 2009

Malam Takbiran Idul Fitri 1430 H

Malam lebaran kali ini, Alif sudah cukup besar untuk bisa ikut menikmati kemeriahan selepas Ramadhan. Seperti biasa, suasana sesudah Isya meriah dengan takbir di segenap penjuru, berkumandang dari mulai dari masjid raya hingga musholla-musholla kecil di lingkungan RW kami.

Yang tidak pernah absen, bahkan cenderung makin meriah dari tahun ke tahun, adalah dentuman beragam mercon yang membuat langit terang kemerahan walaupun waktu sudah mendekati tengah malam. Ada yang namanya "petasan air mancur", "petasan banting", hingga "petasan kentut" (tidak ada percikan, hanya mengeluarkan asap berwarna warni yang baunya lumayan menyesakkan dada).

Sesudah membayar zakat fitrah (Idul Fitri 1430 H ini nilai 3,5 liter beras = Rp.17,500 per jiwa yang wajib), Alif larut dengan keceriaan bersama teman-teman se-RW nya di lahan kosong di depan posko RT 005. Acara wajib, tentu saja, menghabiskan sekotak kembang api seharga Rp.5,000 dan memukul beduk beramai-ramai.

Ah, selama ini kita selalu di rumah saja, tahun depan pas malam takbiran kita keliling Jakarta menikmati kemeriahan kota ya Nak...


Pagi-pagi beli ketupat...

...malamnya bermain kembang api.


Kemeriahan yang dicatat Detik:
http://www.detiknews.com/read/2009/09/19/204728/1207081/10/rayakan-takbiran-warga-mulai-padati-monas?991102605

0 Comments:

Post a Comment

<< Home