Sunday, September 27, 2009

Car-Free Day, Sep'09




Akhirnya jadi juga kami pertama kali menikmati Hari Bebas Kendaraan Bermotor (HBKB, car-free day, yang diselenggarakan di sepanjang Jalan Sudirman-Thamrin pada setiap hari Minggu terakhir di setiap bulan, pukul 6:00 - 12:00 WIB). Berangkat agak kesiangan, 8:30 WIB dari rumah, selama sejam Alif menjajal sepeda barunya di sana.

Kegiatan ini, penuh didukung oleh pihak kepolisian, dilakukan dengan menutup sebagian besar ruas jalan utama kota Jakarta bagi segala jenis kendaraan bermotor (kecuali bis Trans Jakarta yang berbahan bakar BBG yang ramah lingkungan).

Menurut Kepala Badan Pengendalian dan Lingkungan Hidup Jakarta, Peni Susanti, kegiatan itu rutin digelar sejak 2007 sebagai amanat Peraturan Darah Nomor 2 Tahun 2005 tentang Pengendalian Pencemaran Udara.

Tercatat bahwa kualitas udara selama pelaksanaan kegiatan itu bisa memulihkan mutu udara di kawasan tertentu. Penurunan pencemaran udara khususnya dari polusi kendaraan bermotor berkurang secara signifikan. Misalnya, parameter debu menurun 34%, karbon monoksida turun 67%, dan nitrogen monoksida turun 80%.

Pada hari Minggu, 27 September 2009, ada beberapa perusahaan yang menggelar tenda promosi produk masing-masing. Diantaranya: United Bike, Powerade, Coca Cola, dll. Ada juga panggung talk-show mengenai pentingnya sosialisasi program "Bike to Work" dan "Bike to School" di kalangan masyarakat.

Wah, pengen deh ke sana lagi, HBKB bulan berikutnya: Minggu, 25 Oktober 2009!

Duh Senangnya Punya Sepeda Baru...


Di harian Kompas, Jumat - 25 September 2009, Carrefour memasang iklan sehalaman penuh mengenai "diskon khusus selama 3 hari saja (25 s.d. 27 September 2009)". Mata saya langsung tertarik pada tulisan besar "diskon 30% untuk pembelian sepeda".

Untuk itu, Sabtu sorenya kami belanja ke cabangnya yang di ITC Kuningan. Ternyata benar, ada diskon menarik sekali di bagian penjualan sepeda merek United (http://
www.unitedbike.com), beragam tipe dan ukuran.

Karena Alif sudah terlalu besar untuk selalu mengendarai sepeda bayinya (tricycle kecil yang dibeli pada saat usianya baru 7 bulan, Mei 2005), jadilah saya belikan dia sebuah sepeda berjudul United BMX Sniper 16'. Lumayan lho...dari Rp.719,900 menjadi Rp.503,900 saja.

Tak disangka, sem
ua tipe seli alias sepeda lipat alias folding bike yang ditawarkan vendor ini di sana harganya turun 30% juga! Saya sempat bertanya ke sana ke mari sejak 3-4 bulan yang lalu, harga pasarannya berkisar di angka Rp.2 jutaan. Yang paling murah (hasil survei via telepon ke beberapa toko sepeda di kawasan Pasar Rumput, Manggarai) seharga Rp.1,5 jt.

Saya minta Mas
Pramuniaga untuk memperagakan cara melipat sang seli, lalu saya dipersilahkan "test drive" beberapa sepeda yang tersedia di display. Dari sekian jenis tipe yang tersedia, dan hasil "konsultasi teknis" dengan Si Mas, akhirnya saya pilih United Folding Bike Vector 20'. Harganya dari Rp.1,799,000 menjadi Rp.1,259,300. Sebenarnya ada yang lebih murah lagi lho...tapi lingkar rodanya hanya 16', bisa-bisa badan saya yang montok ini jadi kelihatan seperti "beruang sirkus" deh pada saat mengendarainya.

Duh senangnya...mumpung besok Hari Bebas Kendaraan Bermotor (car-free day setiap hari Minggu di akhir bulan) di sepanjang Jalan Sudirman-Thamrin, boleh tuh kita jajal sepeda-sepeda bar
u. Mulai Jumat-Sabtu yang akan datang, saya ke kampus naik sepeda aja, OK juga kali ya...

Acungan jempol Alif buat sepeda barunya.

Saturday, September 19, 2009

Malam Takbiran Idul Fitri 1430 H

Malam lebaran kali ini, Alif sudah cukup besar untuk bisa ikut menikmati kemeriahan selepas Ramadhan. Seperti biasa, suasana sesudah Isya meriah dengan takbir di segenap penjuru, berkumandang dari mulai dari masjid raya hingga musholla-musholla kecil di lingkungan RW kami.

Yang tidak pernah absen, bahkan cenderung makin meriah dari tahun ke tahun, adalah dentuman beragam mercon yang membuat langit terang kemerahan walaupun waktu sudah mendekati tengah malam. Ada yang namanya "petasan air mancur", "petasan banting", hingga "petasan kentut" (tidak ada percikan, hanya mengeluarkan asap berwarna warni yang baunya lumayan menyesakkan dada).

Sesudah membayar zakat fitrah (Idul Fitri 1430 H ini nilai 3,5 liter beras = Rp.17,500 per jiwa yang wajib), Alif larut dengan keceriaan bersama teman-teman se-RW nya di lahan kosong di depan posko RT 005. Acara wajib, tentu saja, menghabiskan sekotak kembang api seharga Rp.5,000 dan memukul beduk beramai-ramai.

Ah, selama ini kita selalu di rumah saja, tahun depan pas malam takbiran kita keliling Jakarta menikmati kemeriahan kota ya Nak...


Pagi-pagi beli ketupat...

...malamnya bermain kembang api.


Kemeriahan yang dicatat Detik:
http://www.detiknews.com/read/2009/09/19/204728/1207081/10/rayakan-takbiran-warga-mulai-padati-monas?991102605

Sunday, September 06, 2009

Pak Bintang


Serasa mimpi, mulai hari ini saya resmi menjadi "mahasiswa resmi" Pak Bintang. Belasan tahun yang lalu, saya beberapa kali sit-in (menjadi "mahasiswa tidak resmi" karena tidak secara resmi mengambil mata kuliah tersebut) di Jurusan Teknik Mesin UI karena beliau tidak mengajar di Jurusan Teknik Elektro.

Tahun 1996, saya ikutan ramai-ramai bersama teman-teman menghadiri deklarasi PUDI (Partai Uni Demokrasi Indonesia) sebagai "partai keempat" selain tiga partai yang dilegalisasi oleh rezim Orde Baru pada masa itu. Beberapa kali juga saya menjadi bagian dari massa pendukung Pak Bintang pada saat beliau disidang karena tuduhan subversif (waktu itu, hanya beliau yang cukup punya nyali untuk secara terbuka mengajukan diri sebagai calon presiden menantang Soeharto).

Nama lengkap: Sri Bintang Pamungkas. Kelahiran Tulungagung, 25 Juni 1945, memiliki 6 orang anak dan 3 orang cucu.

Pendidikan:
Juni 1971 - Ir., Institut Teknologi Bandung (Teknik Mesin/Teknik Penerbangan)   
Februari 1980 - MSISE, University of Southern California, Los Angeles, USA (Teknik Industri dan Teknik Sistem)
Desember 1984 - PhD, Iowa State University, USA (Ekonomi Industri)
 
Pengalaman Mengajar:
- Dosen/Staf Pengajar Tetap, Pegawai Negeri, Fakultas Teknik, Universitas Indonesia (1972 s.d. sekarang).
- Pembimbing S-1 dan Pasca Sarjana, Fakultas Teknik UI (1985 s.d. sekarang).

Mata Kuliah: Teknik Mesin, Teknik Penerbangan, Teknik Industri, Teknik Sistim, Ekonomi, Manajemen Bisnis, Ilmu Lingkungan dan Sumberdaya.

Pengalaman Kerja:
- Lembaga Manajemen, Fakultas Ekonomi UI, Konsultan Perencanaan Investasi Proyek-proyek Industri (1973-1975).
- Program Perencanaan Nasional, Fakultas Ekonomi UI, Instruktur Program Perencanaan Investasi Proyek-proyek Industri (1975-1977).
- Anggota DPR-RI, Partai Persatuan Pembangunan, Jakarta, Komisi APBN (1992-1995, di-recall).
- Ketua Umum Partai Uni Demokrasi Indonesia (1996-2004).
- Anggota Komisi Pemilihan Umum (1999-2000).
- Konsultan Pendidikan serta Ekonomi dan Teknik Industri (1985 s.d. sekarang).
- Pengamat Ekonomi dan Politik (1985 s.d. sekarang).
- Pemerhati Masalah Hukum dan HAM (1990 s.d. sekarang)
(dikutip dari http://asiaaudiovisualrb09utami.wordpress.com/2009/04/)

Entah mengapa Pak Bintang ditulis sebagai "mantan dosen UI" di berbagai media massa, padahal baru kemarin, Sabtu - 5 September 2009, beliau berdiri di depan kami semua mengajar mata kuliah Manajemen Korporasi Keuangan dan Perbankan...jelas bukan "mantan" khan?

Pokoknya, asyik sekali diajar beliau. Tak terasa jam kuliah yang seharusnya 12:30-14:00 WIB pun molor hingga 15:15 WIB.

Beberapa artikel mengenai perjuangan dan kegiatan Pak Bintang ada di:
http://www.tempo.co.id/ang/min/01/07/utama2.htm
http://www.library.ohiou.edu/indopubs/1998/11/23/0030.html
http://www2.jawapos.co.id/radar/index.php?act=detail&rid=87319