Monday, December 29, 2008

K600i Tersayang

Sejak Januari 2007, saya menggunakan ponsel Sony Ericsson K600i dengan SIM card Matrix sebagai jatah dari kantor (waktu itu), PT.Siemens Indonesia. Sebelumnya, November 2005, saya telah memperoleh Siemens C75.

Dipilih K600i ini sebagai perlengkapan standar bagi para project engineer karena merupakan ponsel 3G yang (waktu itu) tersedia di pasaran dengan harga paling murah. Harus bisa ber-UMTS, supaya bisa digunakan untuk melakukan pengetesan jaringan telekomunikasi yang sedang dikerjakan. Biasanya, jika baru berhasil meng-on air-kan suatu lokasi BSS dengan perangkat Node-B (untuk 3G) selain yang standar terpasang perangkat BTS (untuk 2G atau 2,5G alias GSM), installation/commissioning engineer akan melakukan panggilan video call ke rekan kerja. Lucu deh, kadang percakapan mereka isinya: "Woi, elo bisa lihat gw nggak? Gw lagi di Aceh nih, itu towernya!" Hahaha...mana bisa tahu itu tower di Aceh atau Bekasi?

Sejak heboh mobile blogging mengikuti memasyarakatnya penggunaan smart phone semacam Blackberry, HTC Tytn II, Nokia N90, dll yang harganya masih di atas Rp.6jt, saya sempat kepikiran beli ponsel untuk menggantikan C75 dan K600i yang sebenarnya belum bermasalah ini.

Tapi hari ini saya menemukan bahwa K600i nya bisa digunakan untuk mengakses http://m.multiply.com juga lho (telat ya gw, hehehehe...). Ya sudahlah, nggak jadi ganti ponsel. Toh saya bisa ikutan ber-mobile blogging juga kok tanpa beli yang baru khan? Lagian ternyata saya belum bisa menikmati nge-blog atau chatting di ponsel, ngetiknya ribet sih, enakan di laptop begini.

Anyway, jadinya saya berdoa deh, semoga di kantor yang baru (mulai 12 Januari 2009) nanti akan diberi fasilitas dinas berupa Blackberry Bold, amiiiin...

Friday, December 26, 2008

Akhirnya Punya Televisi Lagi...

Akhirnya setelah 343 hari berlalu, ada televisi "waras" lagi di ruang keluarga kami. Sebelumnya saya sudah memiliki LG Cinemaster 21", barang yang pertama dibeli begitu mendapatkan kartu kredit MasterCard dari BNI, Februari 2001. Televisi yang lumayan "sakti", beroperasi normal tanpa masalah teknis selama 7 tahun hingga akhirnya rusak pada tanggal 17 Januari 2008 yang lalu.

MATINYA SI CINEMASTER

Ceritanya, Alif sedang gemar bermain panjat-panjatan di buffet. Tak sengaja tangannya berpegangan pada bagian atas televisi itu, lalu pada saat berpindah posisi maka jatuhlah walaupun tak sampai mengalami kerusakan berarti. Alhamdulillah anakku tidak tertimpa, dan salut juga bahwa tabung CRT-nya (yang masih cembung, belum model flat seperti kebanyakan televisi zaman sekarang) tidak pecah. Tapi memang akhirnya tidak bisa dioperasikan lagi sih...

Anyway, untuk "menghukum" Alif (karena televisi ini adalah alat hiburannya untuk menonton berbagai acara siaran reguler maupun film yang diputar lewat DVD player kami), nyaris 8 bulan penuh televisi itu saya diamkan saja. Kadang saya jadikan "senjata" kalau dia nakal, "Ayo, Mas Alif nggak dengerin bunda ya? Mas Alif nakal khan? Coba tuh, siapa yang ngerusakin tivi?"

Sebenarnya masih ada satu televisi yang bisa dioperasikan di rumah, yaitu LG Dino 14" di kamarnya Si Mbak. Dari dulu selalu ada di kamar pembantu keluarga kami, agar kegemaran menonton sinetron dan lain-lain acara non-edukatif dapat dinikmati tanpa "mempengaruhi" selera nonton anak saya. Terpaksalah televisi itu yang saya "pinjam" beberapa kali selama gelar Euro 2008 yang lalu, dipindahkan sementara ke ruang keluarga pada malam hingga dini hari.

Pada akhirnya, Si Cinemaster terpaksa juga saya perbaiki di bulan Ramadhan 1429H yang lalu. Alasannya, "ritual" memindahkan Si Dino setiap sahur dari kamar Si Mbak ke ruang keluarga (supaya bisa nonton sinetron Para Pencari Tuhan rame-rame), lalu mengembalikannya selewat Seputar 6 Pagi, terasa merepotkan. Berbekal iklan baris di harian Pos Kota, saya hubungi nomor telepon salah satu bengkel yang menawarkan jasa perbaikan di tempat. Pak Montir kemudian datang, mengganti beberapa komponen sehingga Si Cinemaster bisa beraksi kembali, biayanya Rp.185,000 dengan garansi satu bulan.

Tidak lama kemudian, televisinya rusak lagi. Panggil montir lagi, diutak-atik sedikit dengan hanya biaya jasa (tidak ada penggantian suku cadang) di pertengahan Oktober 2008, hanya seminggu ternyata kembali black and blank screen.

HADIRNYA MISS SLIM FIT

Ya sudahlah...akhirnya saya putuskan "nunggu moment" untuk beli televisi yang baru, dan...pucuk dicinta, ulam tiba, ada iklan sehalaman penuh di Kompas hari Rabu (24 Desember 2008) mengenai promosi khusus di hypermart Carrefour.

Hanya berlaku satu hari saja, yaitu pada tanggal 25 Desember 2008, dan hanya tersedia 10 unit (di beberapa cabang Carrefour tertentu), televisi Samsung Slim Fit 29" (model CS29Z40ML) ditawarkan seharga Rp.1,799,000 per unit (harga normalnya Rp.2,616,000).

Tepat hari itu, sehabis menghadiri sebuah resepsi pernikahan di kawasan Rasuna Said, bersama Alif kami mengunjungi Carrefour di ITC Kuningan. Pukul 13:00 pada saat kami sampai, sudah terjual 3 unit. Harganya ternyata hanya Rp.1,709,000 per unit (harga normalnya Rp.2,499,000). Ngirit Rp.790,000 deh, lumayan banget khan?

Duh, senengnya...mulai Jumat siang, 26 Desember 2008, tadi (diantar ke rumah pukul 10:40 WIB dengan fasilitas free delivery) Alif bisa puas nonton acara televisi kesukaannya tanpa nebeng di kamar Si Mbak lagi. Saya sudah bikin perjanjian, dan saya harap dia sudah cukup mengerti untuk tidak merusakkan barang-barang elektronik lagi.

TOLOOONG...ANAKKU DITELAN TELEVISI!

Jadi inget, beberapa bulan lalu ada seorang teman menawarkan saluran televisi berbayar. Saya tolak dengan halus, karena rasanya belum perlu juga punya televisi yang menyajikan siaran terus menerus 24 jam acara khusus untuk anak-anak. Toh, mengingat usianya baru 4 tahun, maka maksimal waktu Alif berada di depan monitor (termasuk nonton film, main game, dll) adalah 4 x 10 = 40 menit, jumlah akumulatif maksimal dalam sehari.

Saya sebenarnya cukup menikmati juga ketiadaan televisi selama hampir setahun itu. Yang jelas, saya menjadi tidak terlalu tertarik lagi nonton infotainment (walaupun tetap mengikuti gosip terbaru mengenai selebriti lewat www.detikhot.com), lebih rajin membaca koran agar selalu up-dated dengan berita ipoleksosbud (iptek, politik, ekonomi, sosial budaya), dan lebih sering "olahraga otak" dalam menikmati fiksi melalui berbagai novel/komik/kumpulan cerpen daripada nonton film via DVD (bajakan).

Pokoknya, jangan sampai deh saya akhirnya memiliki keluhan yang sama dengan beberapa orang tua dalam sebuah jurnal komunikasi internasional yang bertajuk "Tolooong...anakku ditelan televisi!"

Sunday, December 21, 2008

Hebohnya Gramedia - Grand Indonesia, Semua Barang Diskon 30%!




Membaca iklan di Kompas, beberapa hari yang lalu, akhirnya Minggu siang ini (21 Desember 2008) saya melangkahkan kaki ke Gramedia - Grand Indonesia Shopping Town, Jln. MH Thamrin, Jakarta Pusat.

Diklaim sebagai "The Best Gramedia Bookstore" dan "The Most Modern Bookstore in Southeast Asia", sebenarnya ini bukan kunjungan saya yang pertama. Di awal September 2008 lalu, pada saat baru soft launch (waktu itu mall-nya baru diresmikan), saya sudah ke sana untuk mencari buku-buku teks keperluan kuliah.

Berdua dengan Alif, saya sempat berkeliling-keliling (window shopping, tidak belanja) ke beberapa gerai fashion bermerek internasional (yang rata-rata sepi pengunjung). Makan siang dulu di KFC, kami membeli paket Chaki berhadiah mainan anak-anak berupa topeng Batman beserta miniatur figur dan mobilnya.

Begitu sampai di Gramedia, toko buku yang berlokasi di East Mall lantai 2 dan 3 ini ternyata sudah penuh sekali dengan pengunjung yang kelihatannya memburu buku-buku dan barang-barang untuk keperluan hadiah Natal dan Tahun Baru.

Memang sejak diresmikan Presiden RI, Susilo Bambang Yudhoyono, pada tanggal 19 Desember 2008 yang lalu (sekaligus peluncuran buku baru beliau), toko buku ini menawarkan harga diskon 30% untuk semua produk yang dijual (kecuali barang elektronik dan telepon genggam) hingga hari Jumat, 26 Desember 2008.

Sama seperti sewaktu ada program diskon 30% untuk semua barang di Gramedia Matraman (http://desrinda.multiply.com/journal/item/7/Belanja_Panik_di_Gramedia_Matraman), pembeli benar-benar membludak. Antrian mengular sepanjang 8-10 orang di depan setiap kasir, padahal sudah ditambah beberapa lokasi untuk pembayaran.

Jadilah sesudah membeli buku Animal, Wall-E, Lightning McQueen, Tom and Jerry, saya harus mengantri selama 30 menit dengan menggendong Alif yang akhirnya tertidur.

Fiuh...capek banget! Berarti besok Senin (office hour, mestinya pengunjung tidak akan seramai tadi), saya mesti balik ke sana. Mungkin akan membeli beberapa novel terbitan terbaru (Maryamah Karpov?) yang pastinya sangat lumayan turun harganya dengan diskon 30% itu.

BTW kartu kredit gw masih berapa ya sisanya sebelum over limit?

Sunday, December 14, 2008

The Plan is No Plan?

Seorang teman dalam blog-nya mengajak menuliskan rencana dan keinginan di tahun 2009 yang tinggal 17 hari lagi datang menjelang.

Tiba-tiba terlintas, kenapa juga mesti melakukannya menjelang tahun berakhir? Seharusnya setiap saat rencana dan keinginan itu dituliskan, sehingga (menurut teori dalam buku/film The Secret) "thought becomes thing".

Rasanya tidak perlu menunggu moment tahun baru. Dini hari ini pun, 14 Desember 2008 pukul 01:28 WIB, seharusnya saya sudah punya rencana dan keinginan...tentu saja dalam tingkatan praktis.

Menurut teori manajemen organisasi, ada hal-hal yang harus diletakkan dalam tataran ideologis, strategis, dan operasional. Prinsip ini juga bisa diberlakukan untuk manajemen pribadi kali ya?

OK, rencana dan keinginan saya, saat ini, untuk dijalankan mulai saat ini juga (tidak menunggu 1 Januari 2009 pukul 00:01 WIB) adalah:

IDEOLOGIS
1. Meningkatkan kualitas pribadi
2. Mengamankan keuangan keluarga

STRATEGIS
1.1. Menjadi ibunda yang lebih baik bagi Alif
1.2. Meningkatkan kualitas diri dan keluarga
1.3. Mendapatkan lebih banyak ilmu pengetahuan
1.4. Menjaga kesehatan badan
2.1. Mendapatkan lebih banyak penghasilan
2.2. Mengurangi pengeluaran

PRAKTIS/OPERASIONAL
1.1.1. Lebih sering menemani nonton Finley dan baca Playhouse Disney
1.1.2. Lebih rajin mengajak Alif berenang, jalan-jalan ke Ragunan, dll
1.2.1. Banyak mempelajari Al Qur'an
1.2.2. Tepat waktu dalam setiap sholat
1.2.3. Banyak ber-zakat, infaq, sadaqoh
1.2.4. Ikut pengajian rutin lagi (yang di Al Azhar masih ada nggak ya?)
1.3.1. Membaca buku-buku lama yang isinya sudah banyak dilupakan
1.3.2. Membeli buku-buku baru mengenai ilmu-ilmu mutakhir
1.3.3. Rajin belajar (jangan kepepet melulu setiap mengerjakan tugas atau menghadapi ujian)
1.3.4. Ikut forum diskusi ilmiah (enaknya di mana ya?)
1.4.1. Aktif berolah raga
1.4.2. Mengurangi ngemil (but I like Silverqueen and Oreo, too much!)
1.4.3. Rajin puasa Senin-Kamis lagi (sekalian untuk point STRATEGIS 1.2. deh)
1.4.4. Makanan diseleksi (no more junk food)
2.1.1. Cari kerja lagi di tempat yang lebih baik numerasinya dong...
2.1.2. Merintis usaha via internet (web-based business) yang dari dulu selalu tertunda
2.1.3. Kulakan lagi...apa ya?
2.1.4. Oya, bikin katering cukup menarik deh...masakannya Si Mbak enak nih
2.2.1. Mengurangi Blue Bird, naik bus ke mana-mana mestinya bisa juga sampai tepat waktu
2.2.2. Ganti lensa kacamata cukup setahun sekali
2.2.3. Mengurangi ngemil yang mahal (duh, berat banget meninggalkan es krim New Zealand)
2.2.4. Sering bawa lunch box lagi dari rumah (daripada mampir ke Pizza Hut melulu)
2.2.5. Minimal 30% penghasilan harus langsung masuk tabungannya Alif

That's it, I've written it. However, my life might go as usual...the plan is no plan. Biasanya segala rancana dan keinginan itu selalu terlupakan pada saat seharusnya mulai diwujudkan.

Tapi saya harus berubah nih...pagi ini, 14 Desember 2008 sesudah bangun tidur nanti, semua hal-hal di atas harus mulai diusahakan agar berjalan dan terwujud, khan? Nggak harus menunggu 1 Januari 2009 pukul 00:01 WIB, khan? Sebelum keburu terlupakan lagi, khan? BTW ini waktunya tidur, khan?

*Gambar diambil dari http://www.tenebril.com/consumer/stickynote/

Saturday, December 13, 2008

My 2nd Sweet Seventeen di Sekolahan




Rabu, 10 Desember 2008, adalah hari ulang tahun saya yang ke-34. It's my second sweet seventeen, khan 2 x 17 = 34, hehehehe...

Biasanya setiap tahun, pada tanggal ini saya pasti ada di luar kota. Waktu ultah ke-20, di puncak Gunung Gede. Ultah tahun lalu ke Bali. Agak kecewa juga karena tahun ini tidak bisa ke luar kota, ada yang harus dikerjakan pada tanggal 9 dan 11 Desember lalu, tidak bisa ditinggalkan. Lagipula 12-13 Desember ini ada ujian akhir semester (UAS), dan proyek di PLN tenggat waktunya 15 Desember. Akhirnya saya sehari itu di Jakarta saja, bahkan menghabiskan setengah hari di Daan Mogot untuk mengurus SIM A yang tepat habis masa berlakunya.

Ultah ke-17, 17 tahun yang lalu, saya masih di Palembang. Tahun terakhir di bangku SMA, saya masih ingat rasanya sibuk belajar untuk menghadapi UMPTN di depan mata. Waktu itu, tidak punya bayangan saya mau jadi apa, cita-cita pun tidak jelas. Bingung sekali, harus pilih jurusan apa di perguruan tinggi? Mampukah saya masuk universitas negeri? Perguruan tinggi swasta jelas tidak terjangkau dengan keuangan keluarga saya saat itu.

Saat ini, 17 tahun kemudian, saya sudah melalui banyak hal. Ternyata diterima di Farmasi UI, Agustus 1992, lalu tahun berikutnya pindah ke Elektro UI, Agustus 1993. Menjadi anggota KAPA FTUI, September 1994, dan menikmati perjalanan-perjalanan indah hingga ke Sumbawa, Januari 1995. Aktif dalam kegiatan-kegiatan mahasiswa, 1996-1998 (seru juga jamannya demo dan dikejar-kejar polisi dulu), diselingi sekian bulan menjadi freelance di yayasan nirlaba Bakrie Group dan ICMI.

Ada "sesuatu" yang berat rasanya untuk dilepas, pada saat saya sidang sarjana, 31 Desember 1998. Status "mahasiswa" sebenarnya sangat menyenangkan. Termasuk golongan orang "dewasa muda" yang sudah cukup "besar" untuk melakukan hal-hal yang tidak boleh dilakukan oleh anak-anak atau remaja, tetapi juga masih terlalu "kecil" untuk memikul tanggung jawab selayaknya orang "dewasa beneran".

Then life goes on...akhirnya jadi karyawan di beberapa perusahaan (sampai saat ini sudah pindah perusahaan sebanyak 7x dalam waktu 10 tahun pengalaman kerja). Each workplace has thaught me values, banyak nilai-nilai yang diajarkan kepada saya untuk peningkatan kualitas diri agar lebih efektif dan efisien dalam bekerja. Saya beruntung selalu punya line manager yang cerdas dan baik hati mau membagi ilmu mengenai banyak hal, kebanyakan mengenai teori-teori kepemimpinan (problem solving, team working, dll). Sepuluh tahun berlalu, banyak sudah teman-teman yang datang dan pergi dalam kehidupan kerja saya.

Jika tahun-tahun sebelumnya saya selalu makan-makan bareng rekan kerja, maka tahun ini nasi kuningnya buat teman-teman sekelas di Program Magister Teknik Industri UI saja. Pas banget waktunya, antara UAS Ekonomi Teknik (17:00 - 19:00) dan UAS Teknik Kuantitatif (19:30 - 21:30), Jumat - 12 Desember 2008.

Got to make plans, now. Where I gonna be at my 51st birthday? Saya belum tahu akan mengalami apa dalam jangka waktu 17 tahun ke depan. Yang jelas Presiden RI pasti akan sudah berganti beberapa kali lagi (hanya satu presiden dalam 17 tahun pertama kehidupan saya, hahahaha...). Alif, buah hati bunda, akan sudah berusia 21 tahun, mestinya sudah hampir lulus kuliah (mungkin sudah punya pacar hehehehe...).

“God, give us grace to accept with serenity the things that cannot be changed, courage to change the things that can be changed, and the wisdom to distinguish one from the other.” - Reinhold Niebuhr