Friday, December 26, 2008

Akhirnya Punya Televisi Lagi...

Akhirnya setelah 343 hari berlalu, ada televisi "waras" lagi di ruang keluarga kami. Sebelumnya saya sudah memiliki LG Cinemaster 21", barang yang pertama dibeli begitu mendapatkan kartu kredit MasterCard dari BNI, Februari 2001. Televisi yang lumayan "sakti", beroperasi normal tanpa masalah teknis selama 7 tahun hingga akhirnya rusak pada tanggal 17 Januari 2008 yang lalu.

MATINYA SI CINEMASTER

Ceritanya, Alif sedang gemar bermain panjat-panjatan di buffet. Tak sengaja tangannya berpegangan pada bagian atas televisi itu, lalu pada saat berpindah posisi maka jatuhlah walaupun tak sampai mengalami kerusakan berarti. Alhamdulillah anakku tidak tertimpa, dan salut juga bahwa tabung CRT-nya (yang masih cembung, belum model flat seperti kebanyakan televisi zaman sekarang) tidak pecah. Tapi memang akhirnya tidak bisa dioperasikan lagi sih...

Anyway, untuk "menghukum" Alif (karena televisi ini adalah alat hiburannya untuk menonton berbagai acara siaran reguler maupun film yang diputar lewat DVD player kami), nyaris 8 bulan penuh televisi itu saya diamkan saja. Kadang saya jadikan "senjata" kalau dia nakal, "Ayo, Mas Alif nggak dengerin bunda ya? Mas Alif nakal khan? Coba tuh, siapa yang ngerusakin tivi?"

Sebenarnya masih ada satu televisi yang bisa dioperasikan di rumah, yaitu LG Dino 14" di kamarnya Si Mbak. Dari dulu selalu ada di kamar pembantu keluarga kami, agar kegemaran menonton sinetron dan lain-lain acara non-edukatif dapat dinikmati tanpa "mempengaruhi" selera nonton anak saya. Terpaksalah televisi itu yang saya "pinjam" beberapa kali selama gelar Euro 2008 yang lalu, dipindahkan sementara ke ruang keluarga pada malam hingga dini hari.

Pada akhirnya, Si Cinemaster terpaksa juga saya perbaiki di bulan Ramadhan 1429H yang lalu. Alasannya, "ritual" memindahkan Si Dino setiap sahur dari kamar Si Mbak ke ruang keluarga (supaya bisa nonton sinetron Para Pencari Tuhan rame-rame), lalu mengembalikannya selewat Seputar 6 Pagi, terasa merepotkan. Berbekal iklan baris di harian Pos Kota, saya hubungi nomor telepon salah satu bengkel yang menawarkan jasa perbaikan di tempat. Pak Montir kemudian datang, mengganti beberapa komponen sehingga Si Cinemaster bisa beraksi kembali, biayanya Rp.185,000 dengan garansi satu bulan.

Tidak lama kemudian, televisinya rusak lagi. Panggil montir lagi, diutak-atik sedikit dengan hanya biaya jasa (tidak ada penggantian suku cadang) di pertengahan Oktober 2008, hanya seminggu ternyata kembali black and blank screen.

HADIRNYA MISS SLIM FIT

Ya sudahlah...akhirnya saya putuskan "nunggu moment" untuk beli televisi yang baru, dan...pucuk dicinta, ulam tiba, ada iklan sehalaman penuh di Kompas hari Rabu (24 Desember 2008) mengenai promosi khusus di hypermart Carrefour.

Hanya berlaku satu hari saja, yaitu pada tanggal 25 Desember 2008, dan hanya tersedia 10 unit (di beberapa cabang Carrefour tertentu), televisi Samsung Slim Fit 29" (model CS29Z40ML) ditawarkan seharga Rp.1,799,000 per unit (harga normalnya Rp.2,616,000).

Tepat hari itu, sehabis menghadiri sebuah resepsi pernikahan di kawasan Rasuna Said, bersama Alif kami mengunjungi Carrefour di ITC Kuningan. Pukul 13:00 pada saat kami sampai, sudah terjual 3 unit. Harganya ternyata hanya Rp.1,709,000 per unit (harga normalnya Rp.2,499,000). Ngirit Rp.790,000 deh, lumayan banget khan?

Duh, senengnya...mulai Jumat siang, 26 Desember 2008, tadi (diantar ke rumah pukul 10:40 WIB dengan fasilitas free delivery) Alif bisa puas nonton acara televisi kesukaannya tanpa nebeng di kamar Si Mbak lagi. Saya sudah bikin perjanjian, dan saya harap dia sudah cukup mengerti untuk tidak merusakkan barang-barang elektronik lagi.

TOLOOONG...ANAKKU DITELAN TELEVISI!

Jadi inget, beberapa bulan lalu ada seorang teman menawarkan saluran televisi berbayar. Saya tolak dengan halus, karena rasanya belum perlu juga punya televisi yang menyajikan siaran terus menerus 24 jam acara khusus untuk anak-anak. Toh, mengingat usianya baru 4 tahun, maka maksimal waktu Alif berada di depan monitor (termasuk nonton film, main game, dll) adalah 4 x 10 = 40 menit, jumlah akumulatif maksimal dalam sehari.

Saya sebenarnya cukup menikmati juga ketiadaan televisi selama hampir setahun itu. Yang jelas, saya menjadi tidak terlalu tertarik lagi nonton infotainment (walaupun tetap mengikuti gosip terbaru mengenai selebriti lewat www.detikhot.com), lebih rajin membaca koran agar selalu up-dated dengan berita ipoleksosbud (iptek, politik, ekonomi, sosial budaya), dan lebih sering "olahraga otak" dalam menikmati fiksi melalui berbagai novel/komik/kumpulan cerpen daripada nonton film via DVD (bajakan).

Pokoknya, jangan sampai deh saya akhirnya memiliki keluhan yang sama dengan beberapa orang tua dalam sebuah jurnal komunikasi internasional yang bertajuk "Tolooong...anakku ditelan televisi!"

9 Comments:

Anonymous Sam Dj Sukardi said...

Wuih enak murah, mbak.

6:42 PM  
Anonymous Desrinda Syahfarin said...

Mas, HP nya apa sih? Emang nongol gambarnya juga baca MP? Jadi inget HP nya Iskar deh...
http://nursandy.multiply.com/journal/item/50/Mencoba_m.multiply.com

6:53 PM  
Anonymous Yusuf Moch. said...

hahaha.... bisa ajah nich si ibu....
prestasi lo des.... bisa ga nonton tipi sampai berbulan2 tanpa mengganggu gengsi...
salut ahh...

7:45 PM  
Anonymous Desrinda Syahfarin said...

Hehehehe...masa' prestasi sih Om?

Jadinya asyik juga sih, beberapa hari sesudah Si Cinemaster jatuh khan Pak Harto meninggal, saya nggak terteror siaran langsung yang berupa liputan terus menerus tempo hari. Ada temen kerja yang segitu nggak mau ketinggalan berita tersebut, sampai bela-belain bawa televisi 7" untuk diletakkan di atas meja kerjanya lho...

9:42 PM  
Anonymous Sam Dj Sukardi said...

SE K630i mbak, kadang kalau utk gambar2 dg ukuran besar kadang ndak kelihatan atau mungkin jenis filenya kali ya ?

10:54 PM  
Anonymous Desrinda Syahfarin said...

Dari website:
Ponsel Mas Sam = http://www.ponseljakarta.com/iklan/se/k630.htm Rp.1,525jt
Ponsel Dik Iskar = http://www.ponseljakarta.com/iklan/se/w950.htm Rp.2,275jt

Duh, jadi pengen beli deh...tukar tambah kali ya?

8:06 PM  
Anonymous Nurdi Hafidz said...

waa...29 inch 1,7 ?? murah tuh mbak.
aku dulu waktu SD-SMP tiap menjelang ujian dan pas ujian, alm Papa ngangkat TV ke atas lemari pakaian. jadinya sekeluarga ga bisa nonton selama ujian.hihihi..
klo temen yang nawarin tv berbayar itu...supaya dapet gratis berlangganan tuh mbak. hihihi

5:27 PM  
Anonymous Desrinda Syahfarin said...

Iya, murah makanya mbeli. Efeknya, anakku jadi nonton Idola Cilik trus minta dibeliin mikrofon dan rajin karaokean. Ya udah deh, siapa tahu Alif bisa jadi Indonesian Idol 2020... :)

9:37 AM  
Anonymous Yusuf Moch. said...

wah maaf nich, kepotong liburan jadi terputus silaturahmi nya lewat MP

ya iyalah prestasi, hari gini masih ada yg ga mau nonton tv dirumah, hebring tenan des...

7:03 PM  

Post a Comment

<< Home