The Plan is No Plan?
Seorang teman dalam blog-nya mengajak menuliskan rencana dan keinginan di tahun 2009 yang tinggal 17 hari lagi datang menjelang.
Tiba-tiba terlintas, kenapa juga mesti melakukannya menjelang tahun berakhir? Seharusnya setiap saat rencana dan keinginan itu dituliskan, sehingga (menurut teori dalam buku/film The Secret) "thought becomes thing".
Rasanya tidak perlu menunggu moment tahun baru. Dini hari ini pun, 14 Desember 2008 pukul 01:28 WIB, seharusnya saya sudah punya rencana dan keinginan...tentu saja dalam tingkatan praktis.
Menurut teori manajemen organisasi, ada hal-hal yang harus diletakkan dalam tataran ideologis, strategis, dan operasional. Prinsip ini juga bisa diberlakukan untuk manajemen pribadi kali ya?
OK, rencana dan keinginan saya, saat ini, untuk dijalankan mulai saat ini juga (tidak menunggu 1 Januari 2009 pukul 00:01 WIB) adalah:
IDEOLOGIS
1. Meningkatkan kualitas pribadi
2. Mengamankan keuangan keluarga
STRATEGIS
1.1. Menjadi ibunda yang lebih baik bagi Alif
1.2. Meningkatkan kualitas diri dan keluarga
1.3. Mendapatkan lebih banyak ilmu pengetahuan
1.4. Menjaga kesehatan badan
2.1. Mendapatkan lebih banyak penghasilan
2.2. Mengurangi pengeluaran
PRAKTIS/OPERASIONAL
1.1.1. Lebih sering menemani nonton Finley dan baca Playhouse Disney
1.1.2. Lebih rajin mengajak Alif berenang, jalan-jalan ke Ragunan, dll
1.2.1. Banyak mempelajari Al Qur'an
1.2.2. Tepat waktu dalam setiap sholat
1.2.3. Banyak ber-zakat, infaq, sadaqoh
1.2.4. Ikut pengajian rutin lagi (yang di Al Azhar masih ada nggak ya?)
1.3.1. Membaca buku-buku lama yang isinya sudah banyak dilupakan
1.3.2. Membeli buku-buku baru mengenai ilmu-ilmu mutakhir
1.3.3. Rajin belajar (jangan kepepet melulu setiap mengerjakan tugas atau menghadapi ujian)
1.3.4. Ikut forum diskusi ilmiah (enaknya di mana ya?)
1.4.1. Aktif berolah raga
1.4.2. Mengurangi ngemil (but I like Silverqueen and Oreo, too much!)
1.4.3. Rajin puasa Senin-Kamis lagi (sekalian untuk point STRATEGIS 1.2. deh)
1.4.4. Makanan diseleksi (no more junk food)
2.1.1. Cari kerja lagi di tempat yang lebih baik numerasinya dong...
2.1.2. Merintis usaha via internet (web-based business) yang dari dulu selalu tertunda
2.1.3. Kulakan lagi...apa ya?
2.1.4. Oya, bikin katering cukup menarik deh...masakannya Si Mbak enak nih
2.2.1. Mengurangi Blue Bird, naik bus ke mana-mana mestinya bisa juga sampai tepat waktu
2.2.2. Ganti lensa kacamata cukup setahun sekali
2.2.3. Mengurangi ngemil yang mahal (duh, berat banget meninggalkan es krim New Zealand)
2.2.4. Sering bawa lunch box lagi dari rumah (daripada mampir ke Pizza Hut melulu)
2.2.5. Minimal 30% penghasilan harus langsung masuk tabungannya Alif
That's it, I've written it. However, my life might go as usual...the plan is no plan. Biasanya segala rancana dan keinginan itu selalu terlupakan pada saat seharusnya mulai diwujudkan.
Tapi saya harus berubah nih...pagi ini, 14 Desember 2008 sesudah bangun tidur nanti, semua hal-hal di atas harus mulai diusahakan agar berjalan dan terwujud, khan? Nggak harus menunggu 1 Januari 2009 pukul 00:01 WIB, khan? Sebelum keburu terlupakan lagi, khan? BTW ini waktunya tidur, khan?
*Gambar diambil dari http://www.tenebril.com/consumer/stickynote/
12 Comments:
planningnya seriuz amirrr, mbak.
wakkaaakaaakkaa...., tapi boleh juga sich, namanya juga usaha untuk lebih baik.
Sebenarnya di bawah sadar khan semua keinginan itu udah ada, kali ini hanya ditulis dan dibuat lebih terstruktur. Tukul Arwana pun pasti punya rencana serius walaupun tampilannya ngocol, hehehehe...
Punyamu gimana, Pak?
klo aku mengalir aja,bu.
Gi males nulis blog.
Hidup dijalani aja,
klo target goal-nya sich udah ada ( target jangka panjang), masalahnya setiap tapak ini sulit ditebak.
Ya...cuma jaga tetep hati-hati setiap melangkah... klo ada lobang ya di lompati,.. klo ada kebocoran ya ditutup bocornya biar nggak merambah kemana-mana.
Klo nggak ada link ya gimana caranya supaya kebuka link-nya.
Yang penting bisa terus kepantau antara pengeluaran jangan sampai melebihi pemasukan, paling tidak di pathok pengeluaran maximum 50 presen dari pemasukan bersih.
Rncn jangka pendek ok, bagus. Lalu jangka menengahnya ? Lalu jangka panjang ?
Kalau aku, jangka panjang nya kalau mati masuk surga..pasti mbak Des setuju khan.
Da,... enaknya kalau punya daftar rinci begini adalah, kenikmatan ketika kita memberi contrengan one by one of the listed items...bahwa item ini & itu sudah beres kita lakukan....wah, kayanya tambah PD deh, bahwa ada jejak jejak perjalanan waktu yang kita sudah ciptakan dengan baik (maksudnya sesuai yang dikehendaki, dan itu bukankah suatu sukses meski kecil ?). Apalagi kalau yang dicintreng itu sudah 90% dari yang kita rencanakan....
Bukankah sukses besar adalah kumpulan sukses sukses kecil..... ?
Sip mbak dgn dibuat planning spt itu minimal ada alat pengendali, terkadang kalau tdk disusun dg baik malah jadinya ndak amburadul.
Walaupun pd kenyataannya suka ada beda, tp min tdk melenceng terlalu jauh dari yg sudah direncanakan.
Mudah2an sukses terus ya mbak.
Hahahaha...iya, Pak. Bener banget bahwa ini semua adalah rencana jangka pendek. Dan kalau diperhatikan, semuanya tidak menggunakan time line.
Jangka menengah dan jangka panjang mestinya dalam bentuk yang lebih terstruktur dengan batasan tenggat waktu dan sumber daya. Contohnya untuk punya online business: Setup sistemnya sebelum 31 Januari 2008, launch 14 Februari 2008, dst.
Terima kasih atas support nya, Pak. Merencanakan dan melakukan memang gampang, akan lebih sulit menjadikan apa yang sudah dimulai itu agar terus berlanjut.
Terkadang saya sudah cukup puas dengan sukses-sukses kecil, sehingga terlalu malas bahwa ada sukses lebih besar yang seharusnya lebih bisa diraih.
CIA YOU!
Sayangnya aku belum sanggup untuk membuat rencana, 17 tahun lagi mau jadi apa? Jangankan yang jauh gitu, nyaris nggak tahu jawabannya kalau ditanya, "Apa yang ingin telah dicapai, dilakukan, dimiliki pada (misalnya) bulan April 2008?"
Pokoknya mesti lebih banyak menabung nih...
Berat, Pak. Tapi memang mesti dipaksakan. Uwak saya bilang, "Kalau pemasukan tidak bisa dinaikkan, maka pengeluaran yang harus diturunkan."
Misalnya...penghasilan saya bulan ini hanya Rp.2jt, ya mesti survive dengan Rp.1jt, sisanya buat dijadikan dead account atau modal usaha atau investasi lain khan? Celakanya, karena terbiasa dengan gaya hidup yang sebelumnya berpenghasilan Rp.4jt, maka Rp.2jt itu akan habis tandas deh... *sigh*
Believe I can spend Rp.3,000,000 per day, but I won't die either while surviving with only Rp.3,000...right? Beli singkong aja, direbus pake tungku berkayu bakar, dimakan pake garam juga enak kok, hahahaha...
hihihi...yang ngurangin naik burung biru itu lho :D emang terasa sih mbak semenjak tarif naik
and jangan lupa yang ini mbak : jualan kaos lagi di acara-acara ILUNI FT. hehehe
Oh iya tuh...aku lupa kalau ada bisnis kaos ya? Hahahaha...
Sebenarnya aku asyik aja naik busway ke mana-mana, masalahnya kadang suka telat...jadi dalam kepepetan itu (bahasa apa nih?) yang paling gampang ya si burung biru. Moga aja kalau BBM turun, maka tarifnya ikutan turun ya? Kuncinya sih time planning mesti matang...*sigh*
Post a Comment
<< Home