"Telkomnet Instan" atau "IM2" atau "Telkom Flexi" atau "Telkom Speedy"?
Awal-awal punya koneksi internet di rumah, saya menggunakan fasilitas Telkomnet Instan. Mudah cara penyambungannya, tidak memerlukan perangkat tambahan pada PC/laptop selain kabel telepon biasa untuk menyambungkannya ke fixed line milik PT Telkom.
Biayanya cukup murah, hanya Rp.150 per menit (Rp.9,000 per jam). Paling asyik waktu beberapa waktu yang lalu ada promosi sehingga tarifnya hanya Rp.100 per menit (Rp.6,000 per jam) di hari Sabtu-Minggu.
Nggak enaknya, surat elektronik yang saya terima di alamat e-mail gratisan (yahoo dan gmail) jadinya tidak bisa dibaca secara offline. Memang ada program yang bisa diunduh sehingga memungkinkan penyimpanan di hard disk kita, seperti incredimail, tapi beberapa kali instalasi selalu bikin komputer saya jadi error nggak karuan sehingga harus un-install.
Karena dial up, kecepatan maksimal hanya 54,6 kbps. Lumayan sih kalau hanya untuk kirim/terima e-mail dan mengunjungi laman statis seperti Wikipedia. Tapi memang menyebalkan jika sedang ingin streaming di You Tube atau up/download file ke milis atau blog.
Dua tahun yang lalu, sejak April 2007, saya akhirnya berlangganan IM2. Pilihan yang tersedia adalah:
- Personal Dial Up ( Rp.2,820/jam + abonemen Rp. 25,000/bln )
- Paket Hemat 20 jam (Rp.55,000/bln)
- Paket Bronze 38 jam (Rp.100,000/bln)
- Paket Silver 71 jam (Rp.180,000/bln)
Berhubung saya tidak terlalu sering berinternet ria di rumah (khan bisa gratisan di kantor hehehehe...), maka saya hanya mengambil Paket Hemat 20 jam. Biaya koneksi Rp.55,000 + PPN 10% menjadi Rp.60,500 per bulan. Sepertinya murah, tetapi ternyata angka ini belum termasuk biaya sambungan telepon.
Jadilah tagihan telepon rumah saya membengkak. Misalkan saya menggunakan IM2 selama 20 jam (600 menit) dengan pulsa telepon Rp.250 per 3 menit (Rp.5,000 per jam), maka jumlahnya Rp.100,000 belum termasuk PPN dan biaya abonemen. Pada waktu puncak (8:00-15:00 WIB), pulsa teleponnya malah Rp.250 per 2 menit (Rp.7,500 per jam). Belum lagi perhitungan pulsa telepon Telkom menggunakan sistem pembulatan per pulsa. Misalnya, koneksi hanya 2 detik dan langsung disconnect akan ditagih Rp.250 (tidak ada bedanya dengan koneksi selama 2 menit 59 detik).
Dipikir-pikir, selama saya berlangganan IM2, paket 20 jam ini mungkin harus saya bayar lebih dari Rp.250,000 per bulan. Wah, Rp.12,500 per jam ya? Mahal banget...
Yang menarik, saya jadi punya alamat e-mail @indosat.net.id yang bisa didownload ke hard disk karena aksesnya melalui MS Outlook, bisa dibaca secara offline.
Kalau kebetulan sedang berada di wilayah cakupan hotspot IM2, userid saya juga bisa digunakan untuk langsung connect via wifi dengan biaya Rp.9,000 per jam yang hitungan pulsanya perdetik.
Sempat terpikir untuk membeli PCMCIA atau USB data card sejenisnya lalu berlangganan salah satu dari tiga pilihan paket 3G volume based yang tersedia:
- YOU! 1,2 GB (Rp.350,000/bln)
- PRO! 3 GB (Rp.625,000/bln)
- MAX! 5 GB (Rp.900,000/bln)
Dipikir lebih jauh, ngapain juga beli modem mahal-mahal gitu kalau sebenarnya saya lebih banyak internetan di rumah? Do I really want to be connected at remote areas? Lagian ternyata rumah saya di Kayumanis ternyata tidak termasuk network coverage 3G milik Indosat, maka kecepatan berinternet di laptop pun hanya akan maksimal 54,6 kbps seperti layaknya koneksi dial up.
Bulan Maret 2008, saya membeli ponsel CDMA, Nokia 6088. Handsetnya bisa berfungsi sebagai modem untuk koneksi internet dalam cakupan wilayah layanan telekomunikasi Telkom Flexi dengan menyambungkannya ke komputer menggunakan kabel data yang tersedia dalam paket pembelian.
Asyik juga, walaupun awalnya harus download perangkat lunaknya (Nokia PC Suite) dari www.nokia.co.id sehingga agak merepotkan.
Sebenarnya tarifnya cukup murah, jika menggunakan perhitungan time based yang berlaku bagi pelanggan Flexi Classy (pasca bayar). Sayangnya, saya hanya punya nomor Flexi Trendy (pra bayar) untuk nomor ponsel CDMA ini, jadilah yang berlaku tarif volume based, Rp.5 per kilobyte.
Koneksinya cukup cepat, mencapai 584 kbps (10 kali lipat kecepatan dial up), namun biayanya terkadang bikin shock. Saya pernah download sebuah file dari gmail, 5MB, lalu kaget karena pulsa Flexi saya langsung "hilang" Rp.25,000! Jadilah saya jarang sekali browsing/surfing menggunakan fasilitas yang satu ini.
Anyway, asyik juga kalau hanya sekedar buat chatting. Daripada beli modem nggak bisa dipakai nelpon, enakan beli ponsel CDMA begini yang bisa dipakai connect juga khan?
Pertengahan Februari 2009 yang lalu, saya mendapatkan pesan via SMS di ponsel CDMA saya: "Ingin koneksi internet hemat? Gunakan FlexiNET. Dial up ke #777, user: telkomnet@flexi-time, password: telkom. Tarif Rp.75/menit atau Rp.1/kb. Info: www.telkomflexi.com." Hmm...menarik juga buat dicoba.
Awal Januari 2009, saya mendapatkan perangkat modem ADSL untuk koneksi melalui jaringan Telkom Speedy. Mumpung lagi ada promosi, ditawarkan via telpon oleh sales engineer nya sejak pertengahan bulan sebelumnya, beli modem hanya Rp.50,000 dan gratis biaya registrasi/aktivasi.
Petugasnya datang ke rumah, membantu instalasi (setting IP) dan lain-lain, lalu saya pun bisa terkoneksi dengan kecepatan OK banget: 100 Mbps!
Paketnya saya ambil yang paling murah, Paket Cermat 15 jam = Rp.75,000 per bulan, tidak ada biaya lain (seperti biaya telpon seperti kalau menggunakan IM2), sementara ini hanya berlaku di beberapa wilayah saja. Berarti Rp.5,000/jam dong, cukup murah juga kelebihan pemakaiannya (Rp.75/menit = Rp.4,500/jam).
Awalnya saya merasa Speedy yang paling OK. Kecepatannya yang luar biasa memungkinkan saya menikmati video-video di You Tube. Download file juga asyik. Namun belakangan kualitas jaringannya buruk sekali. Sering gagal dalam proses koneksi, terutama di malam hari, sehingga saya sedang berpikir untuk tidak berlangganan lagi.
BTW kalau di warnet sekarang cuma Rp.3,000/jam lho...
17 Comments:
Berdasar kestabilan koneksi dan kecepatan yang terjaga seperti yang dijanjikan menurut beberapa kisah kawan-kawan memang Speedy yang recomnded.
Saran bila langganan speedy, maksimalkan bandwit dengan download dan sambilannya browsing/blogging/email ect. Dijamin optimal dan puas.
(Tapi saya sendiri juga cuma nebeng gratisan... Belum puinya sambungan telepon... Hiks)
Fastnet juga OK loh :p...
dian pake speedy dari 1,5 tahun lalu...
sekarang lagi mikir2 pake fastnet.. cuma 100ribuan sebulan unlimited.. cuma ya itu... masang pertamanya masih mahal.. 700rb... jadi mikir dulu..
sementara pake yang quota 1 giga..[speedy personal] dian jarang download.. seringan pake ym,email,ngeblog and goggling doank..jadi pake paket 200ribu sebulan udah pas untuk dian sendiri di rumah.. ^_^....
Iya nih...jadi download macam-macam sembari buka tab banyak banget...mumpung koneksinya ngebut!
Temen saya ada yang bilang, Bignet (http://big.net.id/) paling murah dan paling cepat. Belum sempat nanya-nanya lebih jauh sih...
Cek dulu coverage nya, Dian. Aku barusan masuk ke http://www.firstmedia.com/coverage/coverage.aspx ternyata Kel.Kayumanis, Jakarta Timur 13130 = "Unavailable network on selected area."
Duh sedihnya tinggal di kawasan Pak Kumis (padat, kumuh, miskin) hehehehe...
dikomplek perumahan dian udah pada pasang semua.. kata sodara2 yang pada pasang di kompleks sini lumayan ngebut akses nya...
orang fastnet bolak balik ke rumah ampe bosen bilang tidak nya..hehehe..
ntar lah.. mahal banget masang pertamanya.. sementara udah kadung lama pake speedy nih...
saya pake fast net aja... sekarang bayarnya 148.500 (incl PPN), naik dari sebelumnya 108.900. Kecepatannya 384kbps (katanya) unlimited acces. Kata teman saya, kalo ditambahin router, jadilah coverage nya di seluruh rumah.
sebelumnya pake speedy ... aduh jebol, sebulan bayar di atas 1juta terus. Kalo mau gratis biaya pasang+modemnya fast net hrs ambil yang 718kbps cuma bayar bulanannya juga mahal mungkin sekarang sdh 750rb an. sebelumnya sekitar 500an
Makasih infonya mba..Sedang menimbang untuk pasang inet. Mungkin memang speedy yg paling OK.
lumayan murah ya koneksi internet di Indo skrg ini.Aku ngalamin instan telkomnet juga tuch..
Bignet?? wa saya baru denger mba.. thx infonya :)
Pilih IM2 !! :D
yang 3.5G mbak..jangan yg dial-up. bisa dibawa mobile juga ;)
Des,
Telkomnet Instant, pernah tagihan Telpon membengkak sampai 1,8 juta, begitu dicek, anak2 pakai Telkomnet tidak terkontrol......
Pakai IM2 Broadband HSDPA (3G) sejak Juli lalu, cuma 160rb/bl+ppn, Quota 2Gb/bl dg speed 256Kb, lewat 2Gb, speed 64kB unlimited.
Setara IM2 Broadband Matrix Indosat, cum 100rb/bl+ppn, nyebelinnya masa aktiffasi 2 minggu + g pakai berita apa2 (pengalman pribadi, beli tgl 28 Des, aktif tgl 6 Jan sore)
Lagi mikir Matrixnya mo dicoba aja, kalau bagus bayar tagihan, kalau jelek, hitung gratis promosi 1 bulanlah, sebagai pengganti kekecewaan nunggu dari tgl 28 Des.
FasNet, hanya utk rumahan, mulai pakai 29 Nof kemarin, ambil paket unlimited 512 Kb, bisa balapan tuh.......
Sorry, IM2 paket Eco, 360kB, bukan 256kB Des.......
Wah, iya tuh Bang:
http://www.indosatm2.com/index.php/consumer-solution/internet-services/postpaid
Ecofit yang Rp.259,000/bln menarik tuh, kalau dapet gratisan HSDPA USB modem nya. Dulu pernah pengen ambil yang Eco, ternyata slot di Presario ku nggak bisa buat PCMCIA yang disediakan untuk paket itu, jadinya batal deh (padahal udah bawa-bawa laptopnya ke Galeri Indosat).
Maunya sih Pit, tapi emang aku mau mobile ke mana? Secara kerjaan juga di belakang meja, nggak pernah ke mana-mana. Ini Presario tercinta paling jauh diajak ke Salemba, buat nyatet pelajaran di http://kelas.wordpress.com dengan fasilitas hotspot kampus yang gratisan.
speedy oke juga mbak, secara fastnet blm ada di bogor. enak,udah 4 bln paket 50 jam bayarnya 132.000
Post a Comment
<< Home